Prodi Manajemen Pendidikan Islam

Mahasiswa Institut Agama Islam Tafaqquh Fidin Dumai Raih Juara 1 Perlombaan Karya Tulis Ilmiah

Nini Nursima atau sering dipanggil dengan sapaan "nini" yang merupakan salah seorang mahasiswa Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai kembali meraih prestasi, ia meraih Juara 1 Karya Tulis Ilmiah Al-Qur'an Putri pada Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) keXVIII Tingkat Kota Dumai Tahun 2022 M/1443 H. yang diadakan oleh Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an LPTQ Kota Dumai. Karya ilmiah adalah karya tulis yang dibuat untuk memecahkan suatu permasalahan dengan landasan teori, metode ilmiah, dan contoh metode penulisan karya ilmiah. Biasanya karya ilmiah berisikan data, fakta, dan solusi mengenai suatu masalah yang diangkat. Untuk pengetahuan yang lebih jelas bisa lihat di artikel ini. Klik disini!!

Ketua fakultas Tarbiyah turut mengapresiasi perolehan ini "Piagam penghargaan atas capaian ini sangat positif, dari prodi nantinya akan mendukung berbagai bentuk prestasi mahasiswa baik dibidang akademis maupun non akademis". ungkap ketua prodi Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai. Kedepannya diharapkan mahasiswa dapat mengasah kemampuan dibidang akademis maupun non akademis agar dapat ikut serta dalam kejuaraan MTQ di tingkat Kota, Nasional, maupun internasional.

Ulul Amri Mahasiswa Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai Terbaik 1 MTQ Tingkat Nasional

Ulul Amri, mahasiswa Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai sebagai TERBAIK 1 pada lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Nasional secara Virtual. Acara ini diselenggarakan oleh Dakwah TV mulai 6-20 Desember 2022.

Ketua Prodi Fakultas Tarbiyah, Tuti Syafrianti turut mengapresiasi atas pencapaian yang di dapatkan oleh Ulul Amri "Tingkatkan lagi untuk ke tingkat internasional pada tingkat Juara Satu," ungkap Ketua Prodi Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai. Atas prestasi yang dicapai oleh Ulul Amri diharapkan kedepannya generasi muda agar semakin dekat dengan Al-Qur'an. Prestasi di kancah nasional tentu saja mengharumkan nama bangsa. Bacaan Al-Qur'an dengan lantunan suara yang indah para qari akan melahirkan kecintaan masyarakat untuk belajar Al-Qur'an. Seiring dengan berjalannya waktu, diharapkan dapat terus mempelajari, memahami, dan mengamalkan ajaran Al-Qur'an.

Selamat dan semangat menorehkan prestasi.

Visi dan Misi Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai

Fakultas Tarbiyah IAITF Dumai berdiri sejak tahun 2014 selaras dengan perubahan status STAI berubah menjadi IAI sesuai SK Dirjen Pendis no 6266 tanggal 5 November 2014. Fakultas Tarbiyah, merupakan bagian dari IAITF Dumai dibawah nanugan Yayasan Tafaqquh Fiddin. Pendirian fakultas ini mengedepankan potensi IAITF dalam konteks pengembangan pendidikan dikawasan pantai timur sumatera sebagaimana wacana akademik peningkatan status.

Sesuai dengan Peraturan Rektor Nomor : 011/R/IAITF-DMI/I/2018 tentang Renstra IAITF Dumai tahun 2018-2022, adapun visi dari IAITF Dumai adalah "Institusi terunggul dalam Penyelengaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk menghasilkan sumber daya manusia yang handal dalam mengelola khazanah pesisir pantai timur sumatera dalam tatanan tamaddun Melayu di Asia Tenggara tahun 2025".

Visi institut ini memberikan pandangan yang luas kedepan serta cakupan yang menyeluruh akan khazanah pesisir timur sumatera yakni Selat Melaka, serta semangat lokalitas kebudayaan Melayu yang melingkupi seluruh kawasan Asia Tenggara. Dengan mangacu pada visi Institut sebagaiamana diatas maka dirumuskanlah Visi, Misi Tujuan, Strategi, dan Tata Nilai Fakultas Tarbiyah IAITF Dumai sebagai berikut :

1. Visi Fakultas Tarbiyah IAITF

Untuk mencapai Visi Institut sebagaimana diatas, diperlukan visi Fakultas yang dapat mendukung sesuai dengan rumpun pengetahuannya masing-masing. Maka berdasarkan SK Dekan Nomor : 01.091/D.I/I2018 tentang Renstra Fakultas Tarbiyah IAITF Dumai, adapun visi Fakultas Tarbiyah IAITF Dumai, adalah "Menuju Fakultas Tarbiyah yang terdepan dalam kajian pendidikan Islam tamaddun melayu di kawasan Asia Tenggara tahun 2025".

2. Misi Fakultas Tarbiyah IAITF

Dalam rangka merealisasikan visi Fakultas Tarbiyah Dumai tahun 2025 di atas, maka dirumuskan pernyataan-pernyataan misi sebagai berikut :

Menyelenggarakn pendidikan dan pembelajaran yang aktual dan berbasis integrasi ilmu, teknologi dan seni dalam rangka membentuk, meningkatkan, dan memajukan sumber daya manusia berkualitas yang mampu mengembangkan dan menerapkan dan mengintegrasikan ilmu Pendidikan Islam dengan teknologi secara akademik dan berkepribadian tamaddun melayu;
Melaksankan penelitian yang berbasis integrasi ilmu dalam rangka menggali dan merumuskan pemikiran Pendidikan Islam yang terintegrasi dengan sains dan relevan dengan pembangunan nasional;
Melaksanakan pengabdian masyarakat dalam rangka memberikan pelayanan pendidikan, latihan, inservice-training, workshop, pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikan dalam rangka peningkatan kualitas, kuantitas, serta integrasi ilmu pendidikan berparadigma islami kepada stakeholder/masyarakat;
Melaksanakan pembinaan akhlak dalam rangka penerapan nilai-nilai Islam dan nilai-nilai ketamaddunan melayu.

3. Tujuan Fakultas Tarbiyah IAITF

Berdasarkan Visi dan Misi di atas, maka tujuan Fakultas Tarbiyah IAITF Dumai adalah :

Menghasilkan Sarjana Pendidikan Islam yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, profesional, dan kompetitif serta mampu mengoptimalkan potensi kearifan lokal pendidikan kawasan pesisir selat Melaka;
Menghasilkan penelitian dalam pengembangan ilmu pendidikan islam berbasis integrasi ilmu, teknologi dan seni dalam mengoptimalkan potensi kearifan lokal pendidikan kawasan pesisir Selat Melaka;
Memberi kontribusi pengembangan pegelolaan lembaga pendidikan masyarakat, berbasis potensi kearifan lokal kawasan pesisir selat Melaka.

4. Strategi Fakultas Tarbiyah IAITF

Arah pengembangan Fakultas Tarbiyah IAITF Dumai untuk mencapai Visi, Misi dan Tujuan sebagaimana diatas, perlu memiliki strategi yang tepat sehingga secara efektif dapat mengarahkan semua elemen sumber daya untuk mencapai visi, misi dan tujuan Fakultas Tarbiyah tersebut. Strategi pengembangan F.TAR-IAITF Dumai 2015-2025 merujuk kepada Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang disesuaikan dengan konteks F.TAR-IAITF Dumai yang terdiri atas tiga pilar yaitu:

Pengembangan pendidikan dan pembelajaran pendidikan islam yang mengintegrasi ilmu, teknologi, dan seni dalam mengoptimalkan potensi kearifan lokal kawasan pesisir selat Melaka;
Pengembangan penelitian pendidikan islam integrasi ilmu, teknologi, dan seni dalam mengoptimalkan potensi kearifan lokal kawasan pesisir selat Melaka;
Intensifikasi peran F.TAR-IAITF Dumai dalam pemberdayaan masyarakat berbasis integrasi ilmu, teknologi, dan seni dalam mengoptimalkan potensi kearifan lokal pendidikan kawasan pesisir selat Melaka.

VMTS Institut dan Fakultas sebagaimana diatas maka berdasarkan SK Rektor Nomor: 011/R/IAITF-DMI/I/2018 Tentang Renstra IAITF, adapun visi yang dimiliki oleh Program Studi MPI ialah "Menjadi Penyelenggara pendidikan tinggi dan pusat pengembangan Manajemen Pendidikan Islam yang berkualitas dan kompetitif di tingkat nasional pada tahun 2025". Guna mencapai visi tersebut, dirumuskan misi sebagai berikut:

Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berorientasi pada pengkajian penguasaan dan pengembangan Ilmu Manajemen Pendidikan Islam yang dapat mengembangkan penalaran dan keterampilan professional dalam ranah ilmu Manajemen Pendidikan Islam terutma Lembaga Pendidikan.
Menyelenggarakan kegiatan penelitian untuk mendukung pengkajian ilmu Manajemen Pendidikan Islam serta berbagai problematikanya sesuai dengan tantangan dan tuntutan masyarakat yang dinamis.
Menyelenggarakan kerjasama dengan sejumlah pihak terkait untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan peserta didik dan tenaga pengajar dalam bidang ilmu Manajemen Pendidikan Islam
Melakukan integrasi ilmu pendidikan konvensional dan ilmu pendidikan berbasis agama.
Memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas hidup berbangsa dan bernegara terutama dalam upaya penegakan Manajemen Pendidikan Islam di Indonesia.

Sosialisasi Laporan Evaluasi Diri (LED) Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai

Program Studi Manajemen Pendidikan IAITF Dumai berdiri sesuai surat Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 6266 tahun 2014 yang merupakan program studi baru sejak peningkatan status STAI Tafaqquh Fiddin menjadi IAI Tafaqquh Fiddin Dumai yang sesuai dengan Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 6266 tahun 2014 tentang alih status STAI Tafaqquh Fiddin menjadi Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin. Program studi Manajemen Pendidikan Islam ini, berada dibawah pengelolaan Fakultas Tarbiyah IAITF.

Mengacu pada Renstra Prodi MPI, adapun visi prodi MPI adalah “Menjadi Penyelenggara pendidikan tinggi dan pusat pengembangan Manajemen Pendidikan Islam yang berkualitas dan kompetitif berbasis khazanah Melayu pesisir pantai Timur Selat Melaka di tingkat nasional dan Asia Tenggara pada tahun 2025”. Visi ini selaras dengan Visi Fakultas yakni “Menuju Fakultas Tarbiyah yang terdepan dalam kajian pendidikan Islam dan tamaddun melayu di kawasan Asia Tenggara tahun 2025”. Kedua Visi tersebut dipayungi oleh Visi Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai yakni “Institut terunggul dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk menghasilkan sumber daya manusia yang handal dalam mengelola khazanah pesisir pantai timur Sumatera dalam tatanan tamaddun Melayu di Asia Tenggara tahun 2025”.

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah IAITF-Dumai disusun sebagai gambaran komprehensif atas segala kegiatan yang dilaksanakan program studi guna mencapai Visi Misi Tujuan dan Strategi sebagaimana telah ditetapkan serta profil prodi sebagai tujuan dari proses Tri Dharma Perguruan Tinggi di prodi MPI. Untuk memulai menyusun LED ini Dekan Fakultas Tarbiyah membentuk Tim Penyusunan instumen LED yang ditetapkan sesuai Keputusan Dekan Tarbiyah IAITF Nomor: 01.022/D.I/I/2021 tentang Penunjukan Tim Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi MPI. Proses penyusunan LED oleh Tim ini dilaksanakan dengan pengumpulan data oleh semua dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa dan stakeholders. Penghimpunan data dan fakta atas aktifitas yang telah dijalankan prodi, dianalisis serta disajikan pada laporan ini sehingga bisa digunakan baik internal dalam peningkatan pengelolaan prodi dimasa depan maupun untuk kebutuhan eksternal sebagai tolaukur penilaian oleh BAN-PT guna memberikan penilaian atas peringkat akreditasi prodi. Tujuan penyusunan LED prodi ini adalah sebagai berikut :

1. Menghasilkan laporan komprehensif atas capaian program studi MPI terhadap SN-Dikti secara menyeluruh dengan menampilkan data secara mutakhir.

2. Dapat menghasilkan dokumen PPEPP atas semua aspek supaya program sttetap berkesinambungan.

3. Dapat menghasilkan informasi dan data rencana pengembangan prodi MPI dimasa depan.

4. Menghasilkan bahan kajian sebagai bagian dari SPMI program studi dimasa depan

5. Menghasilkan informasi mutakhir prodi MPI yang dapat digunakan oleh masyarakat, pengguna dan stakeholders program studi.

6. Menghasilkan dokumen SPME oleh BAN-PT untuk akreditasi Prodi MPI.

Adapun manfaat LED akreditasi prodi MPI adalah:

1. Sebagai gambaran utuh tentang keadaan objektif prodi MPI IAITF.

2. Menjadi landasan guna mengatasi kelemahan Prodi.

3. Menjadi landasan pengembangan Prodi MPI IAITF dimasa depan.

Dengan demikian LED ini, menjadi landasan pengembangan prodi guna peningkatan mutu berkelanjutan, upaya itu dilakukan secara komprehensif, terstruktur, sistematis dan dijadikan sebagai landasan dalam menentukan posisi serta mutu prodi MPI dimasa depan, sehingga diharapkan dapat melampaui kebutuhan minimum Standar Nasional Perguruan Tinggi, baik dalam bentuk SDM pengelolaan maupun dukungan masyarakat sekitar IAITF Dumai. Komponen yang dievaluasi adalah masukan, proses, luaran serta capaian.

Masukan atau (Input) sumber daya yang terdiri dari, Dosen, Tenaga Kependidikan, Mahasiswa, Sarana dan Prasarana dan Sumber daya tidak berwujud seperti Visi, Misi, Pengetahuan, Kurikulum, Sikap, Tata nilai dan Budaya, Kreatifitas. Sementara proses melibatkan penelitian dan PkM, pamong, tata kelola, kepemimpinan, pembelajaran, serta suasana akademik.

Masukan dan proses sebagaimana diatas diharapkan mengasilkan keluaran dan capaian. Luaran, adalah mutu serta relevansi lulusan, yang terdiri dari IPK, lama studi, masa tunggu lulusan, kecocokan mutu lulusan dengan bidang kerja, publikasi hasil penelitian, publikasi PKM. Adapun capaian adalah tingkat kepuasan Dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, alumni, dan lulusan pengguna lulusan, mitra serta akreditasi nasional. Sehingga melalui evaluasi diri ini diharapkan dapat melahirkan kualitas prodi MPI yang sesuai dengan perkembangan masa depan.

Penyusunan LED ini melibatkan stakeholder internal akademik, juga dilibatkan stakeholder eksternal yakni dari Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Kota Dumai dan Kementerian Agama Kota Dumai, BAZMA Pertamina RU II Kota Dumai. NGO Bandar Bakau, rekan sejawat, namun alumni belum dapat dilibatkan karena belum Prodi belum memiliki alumni yang melampaui 3 tahun kelulusan. Dilaksanakan beberapa pertemuan, rapat serta konsolidasi institut, fakultas dan prodi guna menyusun LED ini. Pertemuan diawali dengan memahami konsep penyusunan LED, penetapan tim kerja LED, penetapan kerangka evaluasi serta finalisasi. Tim kerja evaluasi diri prodi MPI terdiri atas unsur pimpinan, dosen, LPM, mahasiswa dan tenaga administrasi di lingkungan prodi diharapkan LED prodi dapat komprehensif, serta mampu menggambarkan kondisi prodi MPI secara utuh.

Sesuai Surat Keputusan Dekan Tarbiyah Nomor: 01.022/D.I/I/2021 tentang Pengangkatan Tim LED Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah IAITF Dumai, adapun susunan Tim Evaluasi Diri ini sebagai berikut:

Penanggung Jawab : Faizal Nurmatias, ME (Plt Dekan Tarbiyah)

Nara Sumber : Dr. H. Ahmad Roza’i Akbar, MH (Rektor)

Dr. Rasyidi, M.Pd.I (Wakil Rektor)

Dr. H. Muhammad Rizal Akbar, M. Phil (Ketua LP2M)

Ketua : Windayani, S.Pd.I, M.Pd (Dosen)

Sekretaris : Deni Suryanto, M. Pd ( Ketua Prodi MPI)

Anggota : 1. Tuti Syafrianti, M.Pd (Dekan).

2. Eka Sukmawati,M.Ag (Wakil Dekan)

3. Dawami, S.Sos M.I.kom (LPM)

Tim LED prodi MPI secara umum bertugas melakukan evaluasi dan peninjauan atas semua aspek Fakultas Tarbiyah dan prodi MPI guna akreditasi serta peningkatan mutu pengelolaan prodi MPI dimasa depan. Menyangkut Visi, Misi, Tujuan serta Sasaran, Pengelolaan Lembaga, Sistem Penjamin Mutu serta Sistem Informasi, juga menyangkut SDM, kurikulum, pembelajaran serta suasana akademik, pembiayaan, sarana prasarana, penelitian, publikasi serta PKM dalam rangka pengembangan prodi.

Covid-19: skuy self-quaratine

sumber : ayobandung.com

Saat sedang merebaknya virus Corona, virus yang sangat mematikan dan mudah menyebar bahkan sudah mencapai 200 negara yang sudah teinfeksi virus ini (Baca: www.kompas.com). Di Indonesia saja korban sudah mencapai 1.155 kasus, 102 orang diantaranya meninggal dan 59 lainnya sembuh, per sabtu (28/3) (Baca: www.cnnindonesia.com). Maka dari itu pemerintah menghimbau kepada seluruh masyarakat di Indonesia untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan, sampai pada akhirnya diperintahkan untuk belajar dirumah bagi seluruh para siswa di Indonesia yang di galakkan dengan tagar #dirumahaja. Berbagai respon masyarakat merespon tentang tagar yang populer sekarang ini, beberapa diantaranya menganggap jika 'self quaratine' ini membuat tertekan karena tugas yang menumpuk dikejar dengan deadline yang singkat.

Menanggapi hal ini kalangan muda di Indonesia terkhususnya yang suka santai dengan rebahan nih ya menganggap hal ini biasa saja dengan karantina diri selama 14 hari, pendapat dari berbagai kalangan lainnya juga beragam bahkan tidak sependapat yang menganggap bahwa karantina diri selama 14 hari ini membosankan dan nekat untuk pulang ke kampung halaman, ini tidak jadi masalah jika diri sudah dapat dinyatakan bebas virus dan dianggap bukan suspect , dilihat juga jika sebelum pulang ke kampung halaman bukan dari tempat yang pernah terinfeksi Covid-19. Namun, apakah dampak baiknya self quaratine ? melihat yang terjadi sekarang, kendaraan sudah tidak ramai lagi sehingga polusi udara berkurang.

Dalam hal ini, masyarakat yang berprofesi sebagai seorang pedagang tidak bisa menambah tingkat perekonomiannya, seperti para pedagang kaki lima karena berkurangnya pembeli. Lainnya menganggap kenapa harus ada social distancing? pertanyaan itu timbul kepada masyarakat yang kurang mendapatkan informasi. Maka dari itu, banyak Influencer di tanah air ikut andil dan membantu pemerintah dalam memutuskan matarantai penularan virus ini, mereka ikut berbagi kepada para masyarakat seperti, masker, penyemprotan disenfektan dilingkungan dan rumah ibadah, hand sanitizer, dan sosialisasi kepada masyarakat terkait pencegahan penularan virus baik melaui online maupun offline.

*ncikco

Covid-19: Putuskan Matarantai Penularan.

sumber: beritabeta.com

Covid-19 (corona virus disease) atau dikenal dengan virus corona yang saat ini sangat mengguncang dunia yang memuncak sejak awal tahun 2020, proses penularan virus corona sangat cepat dan dapat menular ketika berkontak langsung dengan pasien positif Corona yang disebut dengan istilah suspect. Virus yang berasal dari negara Cina lebih tepatnya di kota Wuhan,virus Corona ini disebutkan berasal dari pasar makanan seafood yang ada di kota Wuhan,Cina.Tetapi sampai sekarang tidak dapat dipastika dari mana virus ini berasal.

Sementara itu,beberapa negara sudah melakukan antisipasi dengan cara melakukan lockdown sehingga terjadi perbatasan pergerakan antar bangsa dengan tujuan memutuskan rantai penularan virus, pemerintahan di Indonesia juga melakukan upaya pencegahan penularan virus dengan melaksanakan karantina dirumah selama 14 hari, penelitian mengungkapkan karantina dirumah selama 14 hari ini berguna memutuskan rantai penularan virus.Masyarakat dihimbau agar seluruh rakyat indonesia mematuhi pemerintah agar tetap dirumah,jika sedang flu atau sedang ada kepentingan yang mendesak dianjurkan agar memakai masker jika melakukan kunjungan ketempat umum dan menjaga jarak minimal satu meter dari orang lain.

Himbauan dari pemerintah kepada seluruh masyarakat indonesia agar sering mencuci tangan dengan benar,menggunakan hand sanitizer,masker ketika sedang batuk atau flu,menjaga kebersihan lingkungan,mengatur jarak dengan orang lain minimal satu meter,penyemprotan disenfektan,tidak melakukan perjalanan keluar kota,dan tetap berada dirumah sampai waktu yang di tentukan yang digalakkan dengan #dirumahaja.

FIELD RESEARCH MAHASISWA IAI TAFAQQUH FIDDIN DUMAI DI ISTANA KESULTANAN SIAK SRI INDRAPURA

Dalam memenuhi tugas mata kuliah Studi Islam Asia Tenggara, mahasiswa IAI Tafaquh Fiddin Dumai melakukan Field Reaseach ke Istana Kesultanan Siak Sri Indrapura. Penelitian ini dilaksanakan pada hari sabtu 21 april 2018 .

Dalam penelitian lapangan ini di ikuti oleh 30 mahasiswa dan mahasiswi dari Fakultas Tarbiyah dari dua Program Studi, yaitu Program Studi Pendidikan Agama Islam dan Program Studi Manajemen Pendidikan Islam. Dalam penelitian ini di damping langsung oleh dosen pengampu mata kuliah dan Ketua Prodi MPI.

Dalam penelitian ini para mahasiswa di beri tugas untuk menggali data dan informasi terkait sejarah Kesultanan Siak Sri Indrapura dan masuknya Islam ke tanah Melayu Siak. Dalam penggalian informasi , mahasiswa di bagi menjadi 5 kelompok agar lebih mudah dan lebih akurat. Data yang di peroleh merupakan data hasil wawancara dengan nara sumber serta petugas penjaga istana dan makam selain itu juga data dokumentasi gambar peninggalan bersejarah yang masih ada di dalam istana maupun yang ada di makam.

Dari penelitian ini diharapkan mahasiswa agar selalu ingat tentang sejarah masuknya islam, perjuangan para pahlawan islam yang tidak bisa di balas dengan bermalas-malasan. Serta dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air dan semangat untuk menjaga syiar islam di Indonesia khususnya dan asia tenggara umumnya.

Istana Siak

Sebuah kerajaan Melayu Islam terbesar di Riau telah meninggalkan jejak yang cantik di muka bumi. Itulah Istana Siak yang berada di Kabupaten Siak, Riau. Istana ini dibangun saat kepemimpinan Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin pada tahun 1889.

Syarif Kasim Abdul Jalil Saifuddin atau Sultan Syarif Kasim II adalah sultan ke-12 (sultan terakhir) Kesultanan Siak. Syarif merupakan anak dari Sultan Syarif Hasyim I yang merupakan sultan ke 11 Kerajaan Siak hasil pernikahan dengan permaisuri Tengku Yuk. Syarif Kasim lahir di Siak Sri Indrapura, Riau, 1 Desember 1893 dan meninggal di Rumbai, Pekanbaru, Riau, 23 April 1968 pada umur 74 tahun.

Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin

Di Istana Siak Anda dapat melihat beragam koleksi warisan kerajaan berupa kursi singgasana yang bersepuh emas, duplikat mahkota kerajaan, brankas kerajaan, tombak, payung kerajaan, patung perunggu Ratu Wihemina, serta alat musik komet yang hanya ada dua di dunia. Saat ini beberapa koleksi benda antik dari Istana Siak Sri Indrapura disimpan di Museum Nasional Jakarta.

Istana Siak memiliki perpaduan arsitektur Melayu-Arab-Eropa. Dijuluki sebagai Istana Matahari Timur dan bernama asli Assiyaratul Hasyimiah. Pada dinding istananya dihiasi keramik yang didatangkan dari Prancis. Bangunan istana ini berlantai dua, dimana di lantai bawah terbagi menjadi 6 ruangan sidang, ruang tamu kehormatan, ruang tamu untuk laki-laki, ruang tamu untuk perempuan, dan ruang sidang kerajaan sekaligus ruang pesta. Sementara lantai atas meliputi 9 ruangan untuk Sultan dan ruang untuk tamu kerajaan.

Enam patung burung elang menghiasi puncak istana. Patung-patung ini melambangkan keberanian pihak istana. Sementara di bagian halaman, tersebar delapan buah senjata yang dulu digunakan sebagai pertahanan, yakni meriam. Di sisi kiri belakang istana, terdapat bangunan kecil yang dulu difungsikan sebagai penjara sementara.

Istana ini kini sekarang difungsikan sebagai perkantoran, rumah tinggal, penginapan, dan toko oleh penduduk. Istana Siak dan ratusan benda pusaka di dalamnya dikelola Yayasan Amanah Sultan Syarif Kasim dimana pengurusnya masih keturunan Sultan Siak.

Kerajaan Siak sendiri merupakan kerajaan yang berdiri lebih dari dua abad, yaitu tahun 1723 hingga 1946. Kerajaan Siak awalnya adalah pecahan dari Kerajaan Melayu yaitu antara Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah (Raja Kecil) dan Sultan Suleiman yang dibantu oleh Bugis. Sultan Abdul Jalil akhirnya tersingkir dan berpindah tempat yaitu ke Johor, Bintan, Bengkalis, hingga akhirnya ke pedalaman Sungai Siak, di Buantan sekitar 10 km di hilir kota Siak Sri Indrapura sekarang. Kerajaan Siak berkali-kali berpindah ibu kota yaitu di Buantan, Mempura, Senapelan, Mempura, dan terakhir di Kota Tinggi atau Siak Sri Indrapura.

Capailah lokasi komplek indah ini dari sebelah timur Pekanbaru selama 4 jam perjalanan hingga Anda tiba di Kabupaten Siak Sri Indrapura. Istana Kesultanan Siak Sri Indrapura terletak di tepi Sungai Siak yang dulu disebut Sungai Jantan. Istana Siak ini bisa dicapai lewat darat atau sungai.

Kabupaten Siak sendiri awalnya merupakan wilayah Kabupaten Bengkalis yang kemudian berubah status menjadi Kecamatan Siak. Barulah pada tahun 1999 berubah menjadi Kabupaten Siak dengan ibu kotanya Siak Sri Indrapura.

Selama berkeliling berikut ini ada tempat-tempat menarik untuk Anda hayati nilai historisnya.

Masjid Syahabuddin yang merupakan masjid kerajaan yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Kasim I. Bangunan masjidnya masih mempertahankan bentuk aslinya dengan denah 21, 6 X 18, 5 m.

Makam Sultan Kasim II yang merupakan sultan terakhir yang meninggal pada 23 April 1968. Berbentuk 4 undak dari tegel dan marmer berukuran panjang 305 cm, lebar 153 cm, dan tinggi 110 m. Nisan tersebut terbuat dari kayu bermotif suluran dengan bentuknya bulat silinder bersudut 8, berdiameter 26 cm. Bentuknya berupa kelopak bunga teratai. Temukan makam ini di belakang Masjid Syahabuddin,

Jembatan Siak berangka tahun 1899, berdiri di atas sungai yang diduga sebagai parit pertahanan kompleks istana. Jembatan ini berada sekitar 100 meter disebelah Tenggara kompleks Istana Siak Sri Indrapura.

Kapal Kato adalah kapal dengan panjang 12 m dan berat 15 ton. Kapal besi berbahan bakar batu bara ini adalah milik Sultan Siak yang digunakan untuk berkunjung ke daerah kekuasaannya. Temukan Monumen Kapal Kato ini di pinggir Sungai Siak.